Rabu, 26 November 2008

“RESENSI BUKU MENGIKAT MAKNA”


Judul Buku : Mengikat Makna
Pengarang : Hernowo
Tebal Buku : 244 halaman
Penerbit : Kaifa
Tahun Terbit : 2001

"Dalam makna yang sungguh-sungguh, sebenarnya orang yang membaca kepustakaan yang baik, telah hidup lebih dari orang-orang yang tak mau dan tak mampu membaca. Adalah tak benar bahwa kita hanya punya satu kehidupan yang kita jalani. Jika kita bisa membaca, kita bisa menjalani berapapun banyak dan jenis kwhidupan seperti yang kita inginkan."

Bagi kebanyakan orang (termasuk saya) membaca adalah hal yang membosankan. Walaupun sebenarnya banyak yang dapat kita peroleh dari membaca. Apa yang menjadikan kita malas untuk membaca mungkin salah satunya adalah motivasi. Tapi dengan membaca buku “Mengikat Makna” karangan Hernowo, kita akan mengetahui arti sesungguhnya dari membaca dan memotivasi kita untuk lebih giat membaca.

Buku tersebut berisi kiat-kiat untuk membaca dan memahami bacaan. Bukan hanya itu, buku ini juga memaparkan kiat-kiat untuk menulis.Dengan gaya bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami, buku ini mengajak kita untuk labih mendalami dunia membaca dan menulis. Apalagi ditambah dengan ilustrasi dan kata bijak yang hampir ada disetiap halaman, menjadi nilai lebih dari buku ini dan membuatnya lebih mudah dibaca.

Jadi kesimpulannya buku ini dapat membawa kita lebih termotivasi untuk membaca dan menulis.

Senin, 24 November 2008

RESENSI BUKU "KECERDASAN KOMUNIKASI"

Judul Buku : Kecerdasan Komunikasi ( Rahasia Hidup Sukses )
Pengarang : Sumartono
Tebal Buku : 122 halaman
Penerbit : Elex Media Komputindo
Tahun Terbit : 2003

“Berbicara bagi orang yang normal adalah hal yang gampang, tetapi berkomunikasi secara cerdas membutuhkan pemahaman dan apresiasi diri dalam setiap aktivitas komunikasi.”

Kutipan yang diambil dari buku Kecerdasan Komunikasi (Rahasia Hidup Sukses) diatas memang benar. Kebanyakan orang hanya mampu berbicara namun tidak dapat mencerna kata-kata yang telah diucapkannya, atau istilah sekarang yaitu asbun (asal bunyi).
Hal itulah yang diungkapkan dalam buku ini. Buku ini mengajarkan kita bagaimana seharusnya berkomunikasi dan tidak bisa dipungkiri lagi komunikasi merupakan hal yang sangat penting. Buku ini mengajak kita memahami diri kita sendiri sebelum sebelum berkomunikasi dengan orang lain untuk meraih kesuksesan. Karena kesuksesan diraih melalui komunikasi. Untuk itu kita membutuhkan kecerdasan komunikasi yang merupakan upaya memadukan kekuatan yang kita miliki dengan keinginan orang lain. Kecerdasan komunikasi muncul setelah kita memahami apa sesungguhnya yang harus kita lakukan dalam membangun suatu kegiatan komunikasi tanpa rasa ragu. Dan buku ini mencoba menuntun kita meraih kesuksesan dalam berkomunikasi.

Resensi Buku Harry Potter and the Goblet of Fire


Judul Buku : Harry Potter and the Goblet of Fire
Pengarang : J.K Rowling
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Seri keempat Harry Potter ini bercerita tentang kisah Harry berusia 13 tahun dalam turnamen Triwizards yang seharusnya hanya boleh diikuti oleh siswa berusia 17 tahun. Turnamen itu hanya diikuti oleh tiga orang dari 3 sekolah sihir, yaitu Durmstrang, Beauxbatons, dan Hogwarts yang masing-masing diwakili oleh Victor Krum, Fleur Delacour, dan Cedric Diggory. Namun Harry menjadi peserta keempat sehingga Hogwarts memiliki dua wakil Walaupun banyak pihak yang keberatan dengan hasil seleksi, Harry tetap harus mengikuti tunamen itu karena namanya telah dipilih oleh piala api yang menyeleksi peserta dan peserta terpilih harus mengikuti turnamen sampai selesai.
Setelah Harry menyelesaikan dua tugas, penentuan juara ditentukan pada tugas yang ketiga yaitu mereka harus menemukan piala triwizards yang disimpan dalam labirin. Peserta yang pertama kali menyentuh piala adalah pemenangnya. Namun piala tersebut telah disihir oleh pangeran kegelapan musuh Harry, Lord Voldemort, sehingga siapa saja yang menyentuh piala itu akan terbawa ke tempat Voldemort berada. Harry dan Cedric yang menyentuh piala itu bersama-sama dengan seketika berada di tempat asing dimana Voldemort berada. Voldemort membunuh Cedric seketika, sementara Harry dengan bersusah payah harus berduel melawan Voldemort yang bernafsu untuk membunuh Harry agar Voldemort dapat hidup kembali. Harry dapat meloloskan diri dan kembali ke Hogwarts dengan membawa jasad Cedric. Sesampainya disana, Harry menceritakan semua kejadian sampai peristiwa yang menimpa Cedric. Sebagian orang percaya namun kebanyakan orang menyangka bahwa Harry sengaja membunuh Cedric agar Harry dapat memenangkan turnamen.
Buku ini sangat menarik karena jika Anda membacanya, Anda akan ketagihan dan terus menerus membacanya dan menunggu seri selanjutnya. Apalagi jika Anda adalah penyuka cerita fiksi. Buku ini akan membangkitkan theatre of mind Anda. Anda akan membayangkan setting yang diceritakan dengan luar biasa.
Namun tebalnya buku ini akan membuat Anda berfikir dua kali untuk membacanya. Anda harus berada dalam situasi yang santai dalam membaca buku ini. Karena buku ini akan memakan waktu Anda. Selain itu ceritanya yang bersifat khayalan tingkat tinggi akan membuat orang-orang yang realistis malas untuk membacanya karena banyak ceritanya yang tidak logis. Anda juga harus membaca seri-seri sebelumnya, karena Anda akan kesulitan memahami isi ceritanya jika Anda tidak tahu asal mula konflik dalam cerita serial Harry Potter ini.

cerpen THEY'RE ALL GONE

Kamu pernah gak nonton sequel ketiga dari trilogy Lord of the Ring yang judulnya The Return of the King? Film itu nyeritain gimana usaha keras Frodo dan teman-temannya yang dikasih nama Fellowship of the Ring untuk menghancurkan cincin jahat ke tempat yang sangat jauh dan bahaya. Setelah bersusah payah, banyak memakan waktu bahkan korban jiwa, mereka pun akhirnya menyelesaikan tugas mereka. Pastinya mereka seneng banget bisa menyelesaikan tugasnya dan menyelamatkan dunia dari kejahatan dan kehancuran. Tapi ada satu hal yang bikin sedih…mereka harus kehilangan sahabat yang selama ini selalu bersama-sama melalui semua hari dan harus kembali menjalani hal baru.
Itu juga sering terjadi sama kita lho..termasuk saya! Kita sekolah dan bertemu teman baru. Selama bertahun-tahun kita seru-seruan bareng mereka. Ngerjain PR bareng, ke sekolah bareng, pulangnya juga bareng. Atau bahkan bolos bareng dan kesiangan bareng terus dihukum rame-rame. Gimana kompaknya kita kalau lagi ulangan (contek-contekan maksudnya..!!) dan gimana kompaknya kita kalau lagi jalan bareng. Tapi kita juga gak pernah lupa tujuan kita sekolah, belajar dan lulus!! Gak jarang nih kalau kita lagi ngobrol salahsatu dari kita bilang “pengen cepet-cepet lulus ih,,pengen kuliah. Kan seru tuh!”. Tapi sering juga terucap “kalian jangan lupain aku yah kalau udah kuliah ntar!”.
Kehidupan kita emang cuma muter antara pertemuan dan perpisahan. Kita ketemu seseorang dengan tugas dan tujuan yang sama dan berharap kita bisa menyelesaikannya cepet-cepet. Tapi waktu tugas itu kelar kita gak mau pertemanan kita juga ikutan kelar. Padahal kita juga harus terus maju, nemuin tugas baru dan dapet teman yang baru lagi. Dan kita masih saja merasa rindu dengan teman lama kita itu. Emang bagus sih punya banyak teman, tapi kan susah banget buat nyatuin lagi sahabat sahabat kita itu. Apalagi sekarang kita udah punya kegiatan yang beda dan jadwal yang beda. Tiap janjian pasti aja ada yang absent.
Belum lama ini saya punya kerjaan yang partner kerjanya aja baru saya kenal. Tugas kita berdelapan ini lumayan berat soalnya selama dua bulan kita harus ada di luar kota dan gak bisa pulang. Keinginan kita semua sama, kerjakan tugas secepat mungkin dan pulang!! Bahkan kita punya theme song tiap kali kita lagi jalan, lagu Home-nya Michael Buble. Selama dua bulan itu kita lembur tiap hari, pagi-pagi banget kita udah ke lokasi kerjaan dan baru pulang malem-malem banget soalnya pengen cepet-cepet pulang.
Waktu awal-awal kerasa banget bete-nya, kita masih belum kenal banget satu sama lain dan masih ngerasa asing, jadi kerjaannya cuma nelfonin temen-temen atau keluarga dan jarang banget ngobrol sama partner kerja kalau gak penting banget. Tapi gak perlu waktu lama ko buat kita akhirnya bisa deket dan akrab, mungkin karena kita tinggal bareng jadi kita bisa lebih cepat buat adaptasi. Akhirnya setelah beberapa hari kebiasaan kita di mobil berubah. Kalau biasanya masing_masing dari kita cuma nyumpelin telinga sama headset dan dengerin musik yang beda-beda, beberapa hari kemudian musiknya kita loadspeaker-in biar bisa dengerin bareng-bareng sambil ngobrol ngalor ngidul. Walaupun tujuan kita masih tetap, kerjakan tugas secepat mungkin dan PULANG!!
Butuh waktu kurang dari satu bulan sampai akhirnya kita bener-bener ngerasa kayak keluarga. Apalagi dari delapan orang anggota kita itu ada dua orangtua yang sudah kita anggap mama sama papa kita sendiri. Sisanya kebanyakan seumuran dan masih kekanakan, termasuk saya juga hehe… dan akhirnya kita bener-bener ngerasa kompak banget. Selalu aja ada bahan pembicaraan, jadi tiap kali ada waktu luang
selalu rame. Mulai ngomongin musik, ngomongin bola, sampai curhat soal pasangan masing-masing. Soal kerjaan udah pasti jadi topik wajib.
Setelah dua bulan akhirnya kerjaan kita beres. Seneng banget tentunya karena kita bisa pulang ke rumah dan ketemu sama keluarga. Semuanya sibuk beresin barang masing-masing. Dan untuk terakhir kalinya kita makan bareng. Saya bener-bener nikmatin saat-saat itu, mungkin ini terakhir kalinya kita bisa kayak gini. Walaupun di detik-detik terakhir itu, kita masih sibuk ngeberesin kerjaan. Malamnya kita pulang ke rumah masing-masing. Karena gak semuanya tinggal di Bandung, kita pun berpisah disitu. Gak jarang dari kita yang meneteskan airmata. Maklum, setelah dua bulan barengan kayaknya susah banget ninggalin semua yang udah kita jalanin. Tapi inilah hidup, selalu ada perpisahan. Sudah nyampe di Bandung, kita juga nangis Bombay lagi. Kita semua berpisah di Cicaheum dan pulang ke rumah masing-masing.
Itu adalah kejadian lebih dari satu tahun yang lalu, dan sekarang saya teringat lagi semua kejadian itu gara-gara nonton Lord of the Ring. Kenapa? Karena kejadian yang saya alami sama dengan kisah petualangan Frodo dan teman-temannya. Kita dikasih tugas untuk pergi ke tempat yang jauh dari tempat tinggal kita, kita ingin cepat-cepat menyelesaikannya tapi saat tugas kita selesai, kita juga harus kehilangan teman seperjuangan. Saya pun berharap kita bisa berkumpul lagi di lain kesempatan dan seru-seruan bareng lagi. Tapi saya tahu itu bakalan susah banget. Apalagi teman-teman saya itu udah pada kerja dan mereka sibuk banget. Jangankan buat jalan bareng, buat balas sms aja harus nunggu kalau ada waktu luang.
Pikiran saya pun berpindah ke taman-teman sekolah. Tapi kayaknya sama aja, kita semua juga sibuk sama kuliah kita masing-masing yang jadwalnya beda-beda. Kadang kalau saya telfon teman saya, dia cuma jawab “telfon lagi ntar ya,tin, aku lagi sibuk.”. atau sekalinya mereka yang telfon, giliran saya yang sibuk.
Kemudian saya bercermin ke masa sekarang, masa yang sedang saya jalani. Gak ada bedanya kan apa yang saya alami sekarang dengan yang udah terjadi sebelumnya. Waktu awal saya kuliah saya ketemu orang-orang baru. Kita punya tujuan sama, kuliah dan lulus. Dan saya yakin, pada saat kita lulus nanti, kita pun akan saling merindukan semua kejadian yang kita lewatin. Sama seperti yang selalu kita alami. Dan pastinya ini semua akan terus terjadi, karena kita akan selalu menjalani kehidupan baru dan bertemu dengan teman baru dan akhirnya berpisah. Bahkan dengan keluarga kita yang biasanya selalu bersama-sama dengan kita. Karena akan ada saatnya kita semua berpisah.

Kamis, 20 November 2008

ARTI SEBUAH KOMITMEN

I love you because…..

Banyak hubungan yang patah hilang berganti karena tidak memiliki komitmen.

“ I love you because of the way she treats me”

“ I love because of the way she make me feel”

“ I love her because she’s beautiful”

“ I love him because she’s falling on my feet with roses and jewels”

It may sounds romantic dan melakukan hal tersebut bukan sesuatu yang salah. However. Sometimes too romantic that we often hear people saying that in a cinema, with us eating popcorn and shushing rude people.

Jarang dari mereka (dan mungkin kita sendiri) berpikir

“ I love him because of the way he treats me”

Ø What happens if he stops treating you the way you love?

“ I love him because of the way he makes me feel”

Ø Then what happens if he stops making you feel that way?

“ I love her because she’s beautiful”

Ø Three weeks later bus hit her

“ I love him because she’s falling on my feet with roses and jewels”

Ø Out of the blue, he’s broke that he couldn’t buy you roses and jewels anymore

Jarang ada yang mengatakan

“ Saya sayang dia karena saya ingin menyayanginya.”

itulah komitmen. Komitmen adalah sumber kekuatan, bukan sesuatu yang justru membuat orang takut untuk menghadapinya.

Komitmen adalah sumber kekuatan bagi seorang istri untuk pergi jauh melihat baik dan buruknya suami. Menerima dia ketika sedang tampan dan menerima juga manakala dia sedang menguap dengan jeleknya saat bangun pagi.

Komitmen adalah sumber kekuatan bagi seorang suami ketika mengetahui seorang wanita lain mengajaknya berselingkuh dan ia memilih pulang ke rumah untuk makan malam dengan istri dan berbagi kisah sambil tertawa.

Sebuah makhluk bernama komitmenlah yang membuat seorang bapak tidak malu kepada rekan kerjanya dan berkata, “ Kenalkan ini anak saya, dia sedang melakukan proses rehabilitasi. And I’m proud of him”. Saya yakin sang anak akan menitikkan airmata karena betapa banyak orangtua yang marah, malu dan mengkspresikan kemarahan dan rasa malu itu dengan menampar sang anak. Padahal jika dirunut ke awal, banyak anak menjadi pemadat justru karena kurangnya peran orangtua dari awal.

Apa yang kurang dari awal?

Komitmen memberi perhatian

Komitmen menjadi orangtua

That’s how far a commitment will take you

Sebagian kita mungkin ada yang mencintai seseorang karena keadaan sesaat. Karena dia baik, karena dia pintar, even mungkin karena dia kaya. Tidak pernah terpikir apa jadinya kalau dia mendadak jahat, mendadak tidak sepintar dahulu, atau mendadak miskin. Will you still love them, then?

That’s why you need commitment.

Don’t love someone because of what/ how/ who they are.

From now, start loving someone because you want to.

Tulisan diatas adalah penggalan dari novel test pack yang dikarang oleh Ninit Yuanita. Novel ini cukup menarik. Di dalamnya menceritakan retaknya hubungan seorang suami yang seotrang psikolog dan istri yang berprofesi sebagai pengacara, karena ketiaadan seorang anak padahal mereka sudah menikah cukup lama. Awalnya hal itu tidak menjadi masalah, namun karena masalah pekerjaan dan tuntutan sang istri yang ingin menjadi seorang ibu maka pecahlah kepercayaan diantara mereka. Masalahnya diantara mereka berdua memang terlihat simple, namun kehadiran orang-orang yaitu mereka di pekerjaan masing-masing menjadikannya cukup rumit.

Novel ini memberikan inspirasi kepada kita bagaimana seharusnya melakukan hubungan. Banyak makna yang dapat kita peroleh dengan membaca novel ini. Bahasa yang digunakan cukup menarik sehingga kita tidak jenuh membacanya. Tapi penggunaan bahasa Inggrisnya masih kurang baik dan terkadang tidak sesuai dengan grammar. Namun secara keseluruhan novel ini layak untuk kita baca.

 
Copyright yustina loves reading 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .