Selasa, 28 April 2009

IF TOMORROW NEVER COMES (chapter 1)

Awalnya aku gak yakin kalau cinta sejati itu benar-benar ada. Tapi setelah melihatnya sendiri, kini aku percaya.
Namaku Gina. Aku kini kuliah di salah satu universitas swasta di Bandung semester 5. Aku punya banyak teman di lingkungan rumahku. Kita sering nongkrong bareng dan jalan-jalan bareng. Tapi mereka satu per satu menghilang setelah diterima kerja termasuk salahsatunya Raka yang harus pindah ke Batam karena diterima keja disana. Tapi sebenarnya dia sengaja mencari pekerjaan yang jauh dari Bandung agar bisa melupakan mantan pacarnya. Sudah lama aku tidak bertemu dengannya, hingga suatu malam ketika aku sedang mencoba tidur, tiba-tiba handphone ku berbunyi.

“Hallo.” Ucapku seraya mengangkat telepon.
“Hallo, Gin!” orang yang meneleponku menyaut.
“Siapa ya? Nomernya gak kenal.” Aku bertanyanya kepadanya karena tidak ada nama tertera di handphone-ku, nomer asing.
“Ini gue, Gin, Raka.” Jawabnya.
“Astaga, Ka, apa kabar? Kemana aja lu baru ngehubungin gue sekarang?”
“Baik, Gin. Gue sibuk kerja sekarang, jadi gak sempet ngehubungin lu ataupun anak-anak yang lain. Belum tidur lu?”
“Belum nih, lagi gak bisa tidur.”
“Gak kenapa-kenapa kan gue ganggu malem-malem gini?”
“Gak kok, gak kenapa-kenapa.”
“Gue lagi pengen ngobrol sama lu, Gin,”
“Ayo aja. Pasti lu mau ngomongin Vivi ya?”
“Iya.”

Raka sudah 3 tahun berpacaran dengan Vivi, teman SMA ku yang kebetulan mengkontrak rumah di daerahku. Awalnya aku heran kenapa Raka bisa pacaran sama Vivi, padahal Raka itu kan playboy yang suka gonta-ganti pacar dan ceweknya pun cantik-cantik, yah tipe-tipe model gitu lah. Tapi sekarang dia pacaran sama Vivi, cewek yang gak cantik-cantik amat dan jauh dari tipe cewek Raka yang biasanya dia pacarin. Raka pun kelihatan ogah-ogahan pacaran sama Vivi. Selama 3 tahun pacaran itu, 2 tahun Vivi tidak mendapat status pacar, yah istilah sekarangnya sih HTS (hubungan tanpa status). Alasannya sepele, Raka tidak mau terikat dan tidak mau mengikat karena menurut pikirannya, kalau Vivi sudah jadi pacarnya maka setengah kebebasan Vivi akan hilang dan Raka akan banyak menuntut agar Vivi selalu ada jika Raka membutuhkannya. Raka orang yang ideologis. Profesinya sebagai seniman kadang membuat jalan pikirinnya tidak rasional menurutku, kalau tidak mau dibilang “aneh”.
Mungkin ini yang disebut orang-orang kalau cinta itu buta. Raka yang biasa “maenin” cewek-cewek cantik, malah merasa benar-benar cinta kepada Vivi. Dan yang ditakutkan Raka pun terjadi. Raka mulai possesif dan banyak menuntut kepada Vivi. Tapi karena Vivi sudah terlanjur cinta, Vivi pun menerima Raka yang seperti itu.
Banyak cerita cinta yang mereka lalui. Baik itu cerita indah ataupun cerita sedih, walaupun lebih banyak yang sedih daripada yang senang. Tapi kisah mereka berdua kadang bikin aku iri, karena kekuatan cinta mereka berdua yang sanggup melawan segala rintangan. Terlihat berlebihan memang, tapi memang begitulah adanya.
Vivi mendapatkan cinta Raka dengan susah payah. Dia rela melakukan apa saja demi mendapatkan cinta Raka. Tiap hari Vivi ke kosan Raka untuk memberi Raka makan. Bahkan bisa dibilang Vivi-lah yang membiayai hidup Raka. Sekali lagi aku bilang, cinta memang buta. Cinta sanggup membuat orang melakukan apa saja demi cinta. Seperti yang dilakukan Vivi. Dan semalam Raka mengungkapkan kembali perjalanan cintanya bersama Vivi. Raka memberitahuku bagaimana Vivi selalu membantunya dalam setiap masalah yang dihadapinya.
Sebenarnya aneh juga sekarang Raka meneleponku karena sebelumnya hubungan pasangan Raka Vivi dan anak-anak di daerahku mulai merenggang. Ceritanya begini, dahulu Raka selalu membawa kami menginap di hotel-hotel mewah di Bandung dengan voucher yang dia miliki. Dia memperoleh voucher tersebut dari temannya yang seorang hacker. Temannya tersebut mengambil, atau lebih tepatnya mencuri debit kartu kredit dari orang-orang kaya yang sulit untuk dilacak. Hampir setiap satu bulan sekali kami semua berkumpul bersama dalam satu kamar hotel yang mewah. Namun suatu hari yang biasanya berjalan baik-baik saja sedikit menemui masalah.
“Sori, guys, gue gak bisa ikut nih. Tugas kuliah banyak banget nih, mau gue beresin dulu. Ntar deh kalau si Raka dapet voucher lagi gue pasti ikut.” Andre meminta maaf kepada temen-teman yang lain.
“Yah, Ndre, si Boy, Doni, Adit, Christy, sama Lydia juga gak ikut. Masa lu juga gak ikut sih.” Indra mencoba membujuk Andre.
“Abis tugas gue harus cepet-cepet diberesin, lain kali aja ya.”
“Ah gak seru lu.” Jawab Raka.
“Temen-temen, sebenernya gue juga gak bisa ikut. Nyokap gue gak ngizinin gue pergi dan hari ini gue harus stay di rumah.” Gina pun menolak ajakan Raka.
“Ya udah kalau kalian pada gak bisa. Kita pergi berlima aja.”
Raka, Vivi, Indra, Nisa, dan Fahmi pun pergi. Aku segera pulang karena ibuku menyuruhku untuk pulang cepat hari ini.
Keesokan harinya aku mendapat kabar buruk. Raka ditahan polisi karena kasus cyber crime, Setahu kami, voucher yang Raka dapat adalah pemberian temannya. Kami tidak pernah tahu kalau voucher itu didapat dari hasil hacking. Sebenarnya sebelumnya pihak hotel telah curiga bahwa ada yang tidak wajar dengan voucher itu, namun Raka masih bisa lolos. Hingga acara terakhir sebelum ini, pihak hotel sudah membuat proses check out kami menjadi sulit tapi saat itu pihak hotel masih belum bisa membuktikan bukti cyber crime yang dilakukan Raka. Namun saat itu pihak hotel telah memblacklist Raka dan mencari bukti kejahatan sehingga ketika Raka datang, meraka langsung menghubungi polisi dan menangkap Raka. Beruntung aku tidak ikut mereka, karena teman-temanku yang ikut juga harus ikut berurusan dan menjadi saksi. Sejak itulah teman-temanku merasa dendam kepada Raka dan menjauhinya.
Karena sejak itu hubungan aku dan teman-temanku dengan Raka semakin renggang, aku pun tidak tahu kelanjutan cerita tentang dia. Bahkan aku juga menjadi jarang ngobrol dengan Vivi. Selain karena kami sudah lulus SMA dan tidak kuliah di tempat sama, Vivi juga jarang datang ke tongkrongan kamu karena teman-teman selalu mejauhinya tiap kali dia datang. Vivi pun menjadi orang yang pemurung dan tertutup, padahal asalnya dia adalah pribadi yang selalu ceria dan cerewet.
Malam itu Raka menceritakan apa yang sebenarnya terjadi saat itu. Raka sempat ingin memberitahu kami bahwa sebenarnya voucher itu hasil hacking namun Raka hanya memberitahu kepada beberapa orang saja dan menurutnya itu bukan hal yang perlu dikhawatirkan karena tidak mungkin ketahuan. Setelah kejadian itu Raka terlilit hukum karena kasusnya itu, dan Vivi lah yang membantunya bebas dari penjara.

SINOPSIS IF TOMORROW NEVER COMES

“Gue gak tau apa yang dia rasain ketika dia melihat gue menikah dengan wanita yang gak gue cintai”

Itulah kalimat terakhir yang diucapkan Raka kepada Gina dalam curhatnya malam-malam. Gina adalah seorang gadis super aktif yang memiliki banyak teman. Temasuk salah satunya adalah Raka. Gina satu tongkrongan dengan Raka , Vivi (pacar Raka), dan teman-teman lainnya.
Banyak kisah yang Gina lalui bersama teman-temannya itu. Senang, sedih, marah, benci, semuanya pernah dia rasakan. Mereka selalu bersama-sama setiap waktu. Sampai ada satu kejadian yang membuat hubungan Gina dan teman-temannya dengan Raka dan Vivi menjadi renggang sehingga Raka dan Vivi tidak pernah nongkrong lagi di tempat mereka biasa nongkrong. Raka dan Vivi pun seolah hilang tak ada kabar, hanya ada rumor dan kabar burung saja yang melintas di telinga Gina dan teman-temannya.
Walaupun demikian, cerita tentang Raka dan Vivi masih terus berlanjut. Mereka bertahan hidup berdua disaat teman-teman mereka mulai menjauhi mereka. Mereka menjalani masa-masa sulit berdua. Ketika Raka terjerumus hukum, Vivi selalu ada. Saat Vivi harus menentang orangtua karena cintanya kepada Raka, mereka selalu bersama. Ketika Raka belum memperolah pekerjaan dan tidak bisa menghidupi dirinya sendiri, Vivi membantu Raka. Ketika Vivi hampir diperlakukan tidak senonoh oleh teman satu kosnya, Raka menjadi pelindung Vivi. Tapi apakah mereka sanggup mempertahankan keutuhan cinta mereka berdua disaat orangtua Vivi tidak merestui hubungan mereka. Dan mereka berdua pun hidup sebatang kara tanpa teman-teman yang biasanya selalu ada bersama mereka. Selain itu masih ada masalah lain yang menggoyahkan hubungan mereka berdua. Lalu apa yang harus mereka lakukan?
 
Copyright yustina loves reading 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .